PENILAIAN PEMBELAJARAN
TEMATIK
Makalah
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Pembelajaran Tematik”
“Pembelajaran Tematik”
Disusun
Oleh:
Iwan
kurniadi
210609040
Dosen
Pengampu:
Kurnia Hidayati, M. Pd
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PONOROGO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dengan
diberlakukannya PP 19 tahun 2005 dan Permendiknas nomor 22, 23,dan 24 tahun
2006 maka setiap sekolah saat ini sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Tetapi sampai saat ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD
kelas I, II, dan III untuk setiap mata pelajaran masih dilakukan secara
terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa
Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni
mata pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang berhubungan dengan mata pelajaran itu.
Karena
pembebelajarannya dilakukan terpisah maka sistem penilaiannyapun juga dilakukan
secara terpisah pula, padahal berdasarkan ketentuan yang ada baik proses
pembelajaran maupun sistem penilaiannya seharusnya dilakukan secara tematik
dalam arti kata proses pembelajaran dana penilaian dilakukan mengacu pada
tema-tema tertentu.
Berkaitan
dengan cara penilaian ternyata juga masih banyak guru yang belum memahami
prinsip-prinsip dan cara melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik. Oleh
sebab itu kegiatan Diklat guru kelas I, II, dan III sangat perlu untk
dilakukan. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi guru kelas I,
II, dan III dalam melakukan penilaian.
BAB II
PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK
PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK
A. Pengertian Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang
proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak
didik melalui program kegiatan belajar.[1]
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis, dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna (Trianto, 2007)[2]
B. Prinsip Prinsip Penilaian
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran
terpadu yaitu:[3]
1.
Penilaian di kelas I dan II mengikuti aturan penilaian
mata-mata
pelajaran lain di sekolah dasar. Mengingat bahwa siswa kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
pelajaran lain di sekolah dasar. Mengingat bahwa siswa kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
2.
Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan
kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas I dan II. Oleh karena
itu, penguasaan terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk
kenaikan kelas.
3.
Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari
masing-masing Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar dari mata-mata pelajaran.
4.
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama
proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu siswa bercerita pada
kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti dan menyanyi pada kegiatan akhir.
5.
Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan
masukan guru dalam mengambil keputusan siswa misalnya: Penggunaan tanda baca,
ejaan kata, maupun angka.
C. Prosedur Penilaian
1.
Merumuskan
atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran
2.
Mengkaji
kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran
3.
Menyusun
alat-alat penilaian, baik tes maupun non tes, yang cocok digunakan dalam
menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pengajaran
4.
Menggunakan
hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian
Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada
tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu
melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar,
Hasil Belajar dan Indikator mata pelajaran.
Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mata
pelajaran yang terdapat pada kelas satu dan dua Sekolah Dasar, yaitu: Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan kesehatan.[4]
D. Jenis-jenis Penilaian
Untuk mendapatkan hasil penilaian yang otentik (sesuai
dengan kenyataan yang ada) telah banyak dikembangkan perangkat penilain tes dan
non tes.
Tes mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan,
catatan harian perkembangan siswa, dan porto folio. Dalam kegiatan pembelajaran
di kelas awal penilaian yang lebih banyak digunakan adalah melalui pemberian
tugas dan portofolio. Guru menilai anak melalui pengamatan yang lalu dicatat
pada sebuah buku bantu. Sedangkan Tes tertulis digunakan untuk menilai
kemampuan menulis siswa, khususnya untuk mengetahui tentang penggunaan tanda
baca, ejaan, kata atau angka.[5]
[1] http://elpramwidya.wordpress.com/2008/12/09/penilaian-dalam-pembelajaran-tematik
[2] Lapis
PGMI.paket 11
[3] http://elpramwidya.wordpress.com/2008/12/09/penilaian-dalam-pembelajaran-tematik
[4] http://elpramwidya.wordpress.com/2008/12/09/penilaian-dalam-pembelajaran-tematik
[5] Lapis
PGMI.paket 11
bagaimanan proses penilaian dalam pembelajaran tematik?
BalasHapus